BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kemajuan negara
tidak terlepas dari pendidikannya dan kita meyakini bahwa pendidikan adalah
harapan masa depan masyarakat melalalui
pendidikan , warga masyarakat akan bersikap rasional, kalkulatif dan sekaligus ‘menjadi
modern’. Melalui pendidikan kita hendak memberantas kemiskinan dan
ketertinggalan kita dengan bangsa-bangsa lain. Melalui pendidikan kita meyakini
bahwa kita akan bergerak maju, menjadi negara modern, sejahtera, menigkat
kualitas hidupnya, dan sekaligus bisa membangun Negara yang demokratis,
partisipatif serta sejahtera.
Pendidikan
merupakan kebudayaan manusia yang selalu
berkembang dan perkembangan
pendidikan akan seiring sejalan dengan dinamika masyarakatnya, karena ciri
masyarakat selalu berkembang. Ada kelompok masyarakat yang berkembang sangat
cepat, tetapi ada pula yang lambat.Hal ini karena pengaruh dan perkembangan
teknologi, komunikasi dan telekomunikasi.Dalam kondisi seperti ini
perubahan-perubahan di masyarakat terjadi pada semua aspek kehidupan. Efek
perubahan di masyarakat akan berimbas pada setiap individu warga masyarakat,
pengetahuan, kecakapan, sikap, kebiasaan bahkan pola-pola kehidupan..
Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjalar dan memasuki
setiap dimensi aspek kehidupan manusia. Teknolgi informasi saat ini memainkan
peran yang besar didalam kegiatan bisnis, perubahan sturktur organisasi, dan
mannajemen organisasi. Dilain pihak, teknologi informasi juga memberikan
peranan yang besar dalam pengembangan keilmuan dan menjadi sarana utama dalam
suatu institusi akademik. Mengutip apa yang dikatakan kadir (2003), secara
garis besar, teknologi informasi memiliki peranan : 1) dapat menggantikan peran
manusia, dalam hal ini dapat melakukan otomasi terhadap tugas atau proses; 2)
memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu
tugas dan proses; 3) berperan dalam restrukturissi terhadap peran manusia,
dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap kumpulan tugas dan proses.
Berdasarkan pemahaman diatas, maka kehadiran teknologi informasi telah
memberikan kekuatan dan merupakan potensi besar jikalau dimanfaatkan dengan
baik.
Pembelajaran yang
efektif dan baik bagi seorang guru
adalah apa yang disampaikan guru dapat
di serap dengan baik oleh siswa. Guru akan lebih mudah dalam
menyampaikan materi pelajaran dan siswa akan mudah menyerap pelajaran yang ada
dan senang dengan materi yang akan diajarkan dan di dukung dengan perangkat-perangkat
pembelajaran.
Saah satu
perangkat pembelajaran lunak sebagai
media pembelajaran dan memiliki peranan penting di dunia pendidikan adalah internet. Karena salah satu kelebihan internet
adalah memberikan kemudahan bagi kita dalam mengembangkan pendidikan dan
pengajaran .
Kehadiaran
teknologi informasi , khususnya internet sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi
pendidik . Hanya guru yang berkemampuan teknologi
internetlah yang akan mampu untuk mengarahkan siswanya kepada Pemanfaatan
internet untuk membelajarkan diri mereka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat
dirumuskan hal-hal yang akan menjadi bahan pembahasan dari makalah ini, yaitu:
1.
Apa
yang di maksud dengan internet?
2.
Apa manfaat internet untuk pendidikan?
3.
Bagaimana
aplikasi internet dalam dunia pendidikan
dan pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan dari makalah ini adalah untuk:
- Merumuskan pengertian internet dan sejarahnya
- Menjelaskan manfaat internet sebagai media pebelajaran
- Menguraikan apikasi internet dalam dunia pendidikan dan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
internet
Internet adalah ‘jaringan informasi
(data) langit’ yang hanya dapat diakses (dipantau dan diperbaharui) melalui
komputer. Ada komputer yang mengirim, meng-input data informasi, semetara,
komputer yang lain bisa terhubung dengan jaringan informasi langit itu (melalui
saluran telepon, radio, atau, soket arus listerik tertentu) untuk mengakses,
mencari berbagai data dan ‘bahan ajar’.
Berbicara dan atau menggambarkan apa itu internet, tidak akan habis-habisnya, karena DUNIA MAYA, begitu dia biasa disebut sebahagian orang, terus berubah dan tidak berhenti berkembang dari detik ke detik. Internet sulit diceritakan dengan kata-kata. Namun untuk mengaksesnya, atau menggunakannya, tidak lebih sulit dari pada mengambil uang anda di anjungan tunai mandiri(ATM) bank.
Seperti pisau, internet mempunyai sifat netral nilai. Dia bisa berdampak positif maupun negatif tergantung sipemakainya.
Internet bisa dipakai untuk ‘menumpuk data’ sebanyak-banyaknya dalam satu sistem, dan dapat diakses kembali dari komputer (yang terhubung) mana saja, dan kapan saja secara bersamaan.
Bila sistem pendataan dengan internet telah dimanfaatkan secara maksimum, akan memungkinkan kita tahu dari jaringan itu tentang: seorang pejabat A, dulu pendidikan SD-nya di mana? Waktu dia di SMA, masuk peringkat sepuluh besar atau tidak. Dari sepotong informasi internet tentang: SD yang ambruk akibat gempa, hanya dengan menekan beberapa key komputer saja, akan dapat dikalkulasikan berapa siswa yang terkendala pembelajarannya. Kita bisa tahu, berapa dana yang diperlukan untuk memulihkan kondisi sekolah itu, secara keseluruhan.
Pembelajaran dengan computer assisted learning adalah pembelajaran dengan bantuan komputer, yang bersifat: individual, memperhatikan ‘kecepatan’ tanggap pembelajarnya, dan berpenampilan (layar) menarik, serta responsive terhadap siswanya. Hampir semua guru sepakat bahwa pembelajaran: dengan pendekatan individual (lawan dari cara klasikal), memperhatikan speed siswa, menarik, dan responsive sesuai dengan yang diinginkan siswa akan lebih produktif.
Internet untuk pembelajaran dapat difungsikan sebagai sumber belajar yang memuat data dan fakta untuk referensi belajar. Data dan fakta itu selalu bisa diperbaharui, sehingga dia tidak mudah basi, namun dapat pula ditampilkan berulang-ulang tanpa tambahan biaya yang berarti. Hal ini berbeda dengan dengan data ‘tercetak’, dan percobaan laboratorium convensional, dengan alat fisika dan unsur kimia. Oleh sebab itu, internet, lebih mampu untuk ‘memuaskan’ rasa ingin tahu siswa, sekaligus lebih murah.
Walaupun diakui bahwa di dalam dunia internet itu cukup banyak terdapat ‘situs-situs sampah’, namun begitu, pilihan untuk mengunjungi situs yang mana, seratus persen di tangan anda sendiri. Kalau seseorang mau belajar, atau mau bekerja dengan internet, tentu dia akan menerima arahan yang diberikan gurunya dalam pemakaian produk teknologi canggih itu. Dia hanya akan mengunjungi situs yang ‘benar’ saja.
Berbicara dan atau menggambarkan apa itu internet, tidak akan habis-habisnya, karena DUNIA MAYA, begitu dia biasa disebut sebahagian orang, terus berubah dan tidak berhenti berkembang dari detik ke detik. Internet sulit diceritakan dengan kata-kata. Namun untuk mengaksesnya, atau menggunakannya, tidak lebih sulit dari pada mengambil uang anda di anjungan tunai mandiri(ATM) bank.
Seperti pisau, internet mempunyai sifat netral nilai. Dia bisa berdampak positif maupun negatif tergantung sipemakainya.
Internet bisa dipakai untuk ‘menumpuk data’ sebanyak-banyaknya dalam satu sistem, dan dapat diakses kembali dari komputer (yang terhubung) mana saja, dan kapan saja secara bersamaan.
Bila sistem pendataan dengan internet telah dimanfaatkan secara maksimum, akan memungkinkan kita tahu dari jaringan itu tentang: seorang pejabat A, dulu pendidikan SD-nya di mana? Waktu dia di SMA, masuk peringkat sepuluh besar atau tidak. Dari sepotong informasi internet tentang: SD yang ambruk akibat gempa, hanya dengan menekan beberapa key komputer saja, akan dapat dikalkulasikan berapa siswa yang terkendala pembelajarannya. Kita bisa tahu, berapa dana yang diperlukan untuk memulihkan kondisi sekolah itu, secara keseluruhan.
Pembelajaran dengan computer assisted learning adalah pembelajaran dengan bantuan komputer, yang bersifat: individual, memperhatikan ‘kecepatan’ tanggap pembelajarnya, dan berpenampilan (layar) menarik, serta responsive terhadap siswanya. Hampir semua guru sepakat bahwa pembelajaran: dengan pendekatan individual (lawan dari cara klasikal), memperhatikan speed siswa, menarik, dan responsive sesuai dengan yang diinginkan siswa akan lebih produktif.
Internet untuk pembelajaran dapat difungsikan sebagai sumber belajar yang memuat data dan fakta untuk referensi belajar. Data dan fakta itu selalu bisa diperbaharui, sehingga dia tidak mudah basi, namun dapat pula ditampilkan berulang-ulang tanpa tambahan biaya yang berarti. Hal ini berbeda dengan dengan data ‘tercetak’, dan percobaan laboratorium convensional, dengan alat fisika dan unsur kimia. Oleh sebab itu, internet, lebih mampu untuk ‘memuaskan’ rasa ingin tahu siswa, sekaligus lebih murah.
Walaupun diakui bahwa di dalam dunia internet itu cukup banyak terdapat ‘situs-situs sampah’, namun begitu, pilihan untuk mengunjungi situs yang mana, seratus persen di tangan anda sendiri. Kalau seseorang mau belajar, atau mau bekerja dengan internet, tentu dia akan menerima arahan yang diberikan gurunya dalam pemakaian produk teknologi canggih itu. Dia hanya akan mengunjungi situs yang ‘benar’ saja.
B.
Manfaat Internet sebagai Media Pembelajaran
peranan teknologi informasi terkhususnya internet tidak dapat disangkal
dan telah memberikan kontribusi yang besar. Roy suryo (2005), telah memberikan
gambaran kepada kita bagaimana teknologi informasi telah memainkan peranan yang
penting dalam suatu komunikasi informasi. Dimana pada tahun 50-an media
komunikasi yang dipakai adalah jam dan kura-kura, pada tahun 50-an s.d 70-an,
media yang dipergunakan adalah surat dan teleks, 70-an s.d 90-an media yang
dipergunakan adalah telephon dan faks, dan pada tahun 90-an sampai sekarang,
maka media yang dipergunakan adalah ponsel (HP), PC (komputer), dan internet.
Sumber :
Suryo (2005)
Berdasarkan data statistic Indonesia, terlihat bahwa terkhususnya di
Indonesia, terdapat 11,5 juta orang yang melakukan akses internet atau 5,2%
dari total penduduk Indonesia. Hal ini memberikan gambaran kepada kita bahwa
pertumbuhan pengguna internet di seluruh Indonesia berkembangan sangat pesat dan
sudah menjadi suatu kebutuhan utama bagi setiap orang.
Sumber :
Suryo (2005)
Berdasarkan statistic dunia, pada saat ini, Indonesia masih memiliki
prosentasi penduduk yang cukup rendah dalam penggunaan internet. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan sumberdaya yang ada dan ketersediaan perangkat
pendukungnya. Guna lebih rinci maka dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.
Sumber :
Suryo (2005)
Terkhusus
untuk Negara-negara ASEAN, Indonesia masih berada dibawah Singapura,
Philiphina, Malaysia, dan Thailand. Hal ini di sebabkan karena Indonesia
merupakan Negara yang memiliki populasi penduduk terbesar dan merupakan Negara
kepulauan serta memiliki pendapatan perkapita yang masih rendah.
Keuntungan dan Kerugian Internet
Berdasarkan paparan diatas, terlihat bagi kita bahwa teknologi iformasi,
khususnya internet memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap dimensi
pendidikan. Internet memberikan kontribusi yang sangat besar didalam membantu
setiap dimensi yang ada untuk selalu mendapatkan informasi yang up to date.
Jaringan internet merupakan salah satu jenis jaringan yang popular
dimanfaatkan, karena internet merupakan teknologi informasi yang mampu
menghubungan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan informasi dari
berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dipakai secara bersama-sama. Demikian
juga dalam dunia pendidikan, berkat adanya jaringan internet, maka dapat
membantu setiap penyedia jasa pendidikan untuk selalu mendapat
informasi-informasi yang terkini dan sesuai dengan kebutuhan.
Pemanfaatan internet pada saat ini masih berada pada level perguruan
tinggi, dan itupun belum merata. Sedangkan pada level SD sampai dengan SMU/SMK,
pemanfaatan internet masih sangat minim dan terbatas pada daerah perkotaan yang
sudah memiliki jaringan atau koneksi internet. Dilain pihak dalam dunia
pendidikan, diperhadapkan pada kendala bahwa metode pembelajaran konvensional
yang diterapkan saat ini sudah tidak memenuhi kebutuhan dunia pendidikan yang
ada.
Asep Saepudin (2003), menyatakan bahwa pada jenjang dan jalur pendidikan
lain di mana proses belajarnya relatif masih konvensional (tatap muka), yang
sesungguhnya sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pendidikan untuk
masyarakat yang semakin kompleks, memerlukan inovasi dan media yang mampu
menangulanginya. Penulis berasumsi bahwa, dengan diselenggarakannya program
pendidikan jarak jauh seperti Program Belajar Paket A dan Paket B, SMP Terbuka
yang didirikan pada tahun 1979, Universitas Terbuka sejak tahun 1984, serta
pendidikan guru tertulis pada tahun 1955, dan program pendidikan dan pelatihan
jarak jauh di berbagai departemen (A.P. Hardhono, 1997), termasuk usaha
menuntaskan program Wajar 9 tahun dengan memakai sistem pendidikan jarak jauh,
adalah fakta bahwa pendidikan konvensional (tatap muka) tak mampu lagi memenuhi
kebutuhan pendidikan masyarakat hampir di semua jenis dan jenjang. Keterbatasan
ini dikarenakan oleh beberapa kendala, di antaranya. Pertama,
kendala dari pihak pemerintah yaitu terbatasnya dana untuk menambah lahan, gaji
tenaga pengajar, serta terbatasnya sumber daya manusia yang akan menjadi
pengajar pada institusi yang akan dibangun. Kedua, kendala
dari pihak peserta belajar (masyarakat) itu sendiri yaitu, selain jauhnya jarak
tempat tinggal dengan pusat sekolah, juga sebagian besar di antara mereka telah
bekerja. Berdasarkan pernyataan diatas, maka nampaklah bagi kita bahwa metode
yang ada saat ini tidak lagi menjamin untuk menghasilkan kualitas sumberdaya
manusia dalam dunia pendidikan. Hal ini menyebabkan perkembangan pendidikan
yang ada sat ini cenderung tertinggal dibandingkan dengan Negara lainnya.
Guna menjembatani ketimpangan dan kelemahan diatas, maka kehadiran
teknologi informasi, terkhususnya internet sangat penting dan mutlak dalam
memenuhi kebutuhan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, Asep Saepudin
(2005) menyatakan beberapa manfaat kehadiran teknologi informasi terkhususnya
internet: Pertama, hampir dapat dipastikan bahwa setiap kantor
telah memiliki dan menggunakan komputer. Demikian juga pada setiap keluarga,
terutama diperkotaan komputer sudah menjadi fasilitas biasa dan dapat
dioperasikan oleh hampir semua anggota keluarga. Jumlah keluarga yang mempunyai
komputer menunjukan peningkatan sebagai hasil kemajuan dari perkembangan
ekonomi. Ini berarti bahwa jumlah masyarakat yang mempunyai akses terhadap
komputer meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, program pendidikan
berbasis komputer dapat dikembangkan untuk kelompok (masyarakat) ini. Kedua,
proses penyampain materi ajar yang akan ditransformasikan kepada peserta
belajar dapat lebih efektif dan efisien, karena di Indonesia sudah banyaknya
dibuat software pendidikan oleh para pakar komputer, walaupun tergolong pada
fase “early stage” dan bersifat sporadis dan belum terkoordinir dengan baik.
Saat ini sudah banyak software pendidikan yang bermutu tinggi, namun biasanya
software tersebut adalah buatan luar negeri sehingga muncul kendala baru yaitu masalah
bahasa inggris.
Beberapa contoh software pendidikan yang dikenal diantaranya: computer
assisted instruction (CAI), yang umumnya software ini sangat baik untuk
keperluan remedial. intelligent computer assited instructional (ICAL), dapat
digunakan untuk material tau konsep. Computer assisted training (CAT), computer
assisted design (CAD), computer assisted media (CAM), dan lain-lain.
Berdasarkan pemahaman diatas, nampaklah bagi kita bahwa kehadiran
internet dalam dimensi pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak, dan sudah
merupakan kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan, maka kehadiran internet pada
dasarnya sangat membantu dunia pendidikan untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih kondusif dan interaktif. Dimana para peserta didik tidak
lagi diperhadapkan dengan situasi yang lebih konvensional, namun mereka akan
sangat terbantu dengan adanya metode pembelajaran yang lebih menekankan pada
aspek pemakaian lingkungan sebagai sarana belajar. Oleh karena itu, Elangoan,
1999, Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997, dalam soekartawi (2003),
menyatakan bahwa internet pada dasarnya memberikan manfaat antara lain: 1) Tersedianya
fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah
melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan
berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
2) Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang
terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling
menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari; 3) Siswa dapat belajar atau
me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat
bahan ajar tersimpan di komputer. 4) Bila siswa memerlukan tambahan informasi
yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di
internet secara lebih mudah. 5) Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi
melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. 6) Berubahnya peran
siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif; 7) Relatif lebih efisien.
Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah
konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di
kapal, di luar negeri, dsb-nya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada beberapa keuntungan jikalau kita
menggunakan internet sebagai media pembelajaran dalam pendidikan:
1.
Frekuensi
tatap muka bukan lagi menjadi suatu kebutuhan yang mutlak, namun hal ini busa
diakali dengan penyediaan bahan-bahan pengajaran yang dapat langsung diakses
melalui internet
2. Para
peserta didik dapat langsung mendapatkan bahan-bahan yang selalu up- to date.
3. Para
peserta didik dapat memperkaya bahan-bahan yang ada dengan melakukan
pencaharian di internet.
Manfaat internet pada dasarnya tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan
yang ada. Hal ini sangat tergantung pada institusi pendidikan, apalagi jikalau
metode ini dipergunakan maka akan berimplikasi pada : 1) ketersediaan sarana
pendukung yang harus menunjang; 2) ketersediaan jaringan internet yang memadai;
3) serta perlu pula didukung oleh tingkat kecepatan yang memadai.
Dilain pihak, Bullen, (2001), Beam, (1997), dalam Soekartawi (2003),
menyatakan bahwa kelemahan penggunaan internet adalah : 1) Kurangnya interaksi
antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi
ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar; 2)
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial; 3) Proses belajar dan mengajarnya
cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan; 4) Berubahnya peran guru dari
yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut
mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT; 5) Siswa yang tidak
mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal; 6) Tidak semua tempat tersedia
fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya
listrik, telepon ataupun komputer); 7) Kurangnya tenaga yang mengetahui dan
memiliki ketrampilan soal-soal internet; dan 8) Kurangnya penguasaan bahasa
komputer.
Berdasarkan pemahaman
diatas, maka nampaklah bagi kita bahwa internet pada dasarnya memiliki peranan
yangcukup besar dan sangat penting dalam pengembangan pendidikan. Namun hal ini
juga perlu ditunjang oleh ketersediaan sarana-prasarana yang mendukung, serta
kesiapan pendidikan dan peserta didik untuk beradaptasi dengan teknologi
internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar